Rabu, 13 Januari 2010

I'AM FALLING IN LOVE IN THE LIBRARY

I’AM FALLING IN LOVE IN THE LIBRARY

Namaku adalah Adisan Jaya dan aku biasa di panggil “Jaya”, aku sekolah di SMAN 1 Sape, sekarang aku duduk di kelas dua jurusan IPA.

“Adinda”…dia begitu indah, wajahnya cerah secerah mentari, tutur katanya halus selembut sutra. Ya dia memang wanita pujaanku sejak masih SMP, dan aku rasa pasti semua orang mengumi kecantikannya. Bagaimana tidak, dia mempunyai paras yang indah, senyumannya, apa lagi dengan ada lesung di pipinya itu, aduuh… membuat jantung ini berhenti berdetak rasanya. Ya… ku sebut aja namanya “Adinda”.

Sebelumnya… aku tak pernah percaya dengan sebuah cinta dan menganggapnya nggak penting, tapi saat dia hadir dalam hidupku, ku merasakan ada sesuatu yang beda yang selalu datang menghampiriku. Ku tak tahu, apakah ini namanya “Cinta”. Ternyata apa yang ku pikirkan tentang arti sebuah cinta itu salah, kini baru aku rasakan dan sadari bahwa sebuah cinta itu sangatlah berarti buatku. Apa lagi setelah aku mendapatkan cintanya, yang ku rasakan bagai sedang berada di Syurga.

Akupun punya kisah yang paling mengesankan dalam hidupku, ya… pada saat aku nembak ”Adinda“, pada saat itu aku masih kelas satu SMA. Banyak teman-temanku yang bilang kalau aku adalah cowok pengecut, ya gara-gara aku cuman bisa memendam perasaanku, dan tidak mau mengungkapkannya. Dan mau gimana lagi, baru pertama kali ini aku jatuh hati dan mengungkapkan perasaanku pada seorang wanita, wajarlah aku bersikap begitu. Tapi aku bisa buktiin kalau aku nggak seperti anggapan mereka.

Pada saat itu hari Jum’at, ya tepatnya tangggal 13 Januari 2009. Di kelasku sangat gaduh, karna pada saat itu jam Sosiologi nggak masuk, siswa mondar-mandir dan aku lagi asyik bercanda sama temanku Ilham dan yang lainnya, ya…di kelasku emank anak-anaknya selau ceria. Di tengah tawa canda kami itu, tiba-tiba datang temanku Ike memanggilku untuk pergi ke Perpustakaan, “jaya ke perpustakaan yuuuk…!?? Ada yang pengen aku omongin nih…” ucapnya dengan semangat. “Ada apa sih…tumben ngajak aku, emangnya penting yah..???” ucapku dengan sedikit heran, karena nggak biasanya dia mengajakku ke perpustakaan.

Setelah aku berjalan, dan sampai di perpustakaan, aku melihat seorang wanita sedang membaca buku sendirian di perpustakaan dan membelakangiku, namun nggak tau kenapa jantungku berdetaknya minta ampun saat melihatnya. “Aduuh… kok jantung aku berdetak kayak gini yah…”, ucapku dalam hati. “Ayo jaya masuk! Dan coba tebak yang berdiri itu siapa…???”,Ike mengajakku sambil menarik tanganku. Dan ketika aku masuk ke perpustakaan, akupun terkejut, ternyata wanita itu adalah Adinda. “Lho… itu bukannya…bukannya dinda Ike?? Maksud kamu apa sih ngajak aku kesini…??”. “Aduuh…blo’on banget sih kamu jaya,, maksud aku ngajak kamu kesini ya buat nembak Dinda” katanya sambil berbisik-bisik. “Ini adalah kesempatan yang tepat buat kamu untuk mengungkapkan perasaanmu,,emanknya kamu mau, terus di bilang cowok pengecut ma teman-teman, tunjukin donk kalau kamu itu nggak seperti anggapan mereka…”( katanya sembari meyakinkanku ). “Ingat! Kesempatan ini nggak datang untuk kedua kali, lagian aku udah bilang ke Dinda kalau kamu akan nembak dia”. “Iya dehh… Tapi aku nggak tahu apa yang harus aku katakan, kamu sih nggak bilang-bilang…!??” kataku. “Kamu apa-apa’an sih, terus terang aja, kamu kan cowok masa nggak tau cara nembak cewek. Kamu mau nanti ada yang ngendahuluin kamu???”katanya. “Ya enggak lah… ok deh!” ucapku sambil menarik napas dalam-dalam, dan berjalan sedikit demi sedikit kearah Adinda.

Setelah makin dekat aku mendekat, jantungku makin kencang berdetak rasanya,,”Ehm…ehm.. lagi ngapain Dinda???”kataku dengan sedikit grogi. “Lagi baca buku aja nih..! ( jawabnya sambil tersenyum menatapku ). Kata Ike kamu pengen bilang sesuatu, emanknya kamu pengen bilang apa?” katanya. “To the point aja ya, gini…sebelumnya kamukan udah tahu gimana perasaanku ke kamu, sekarang aku pengen dengar jawabannya, kamu mau nggak jadi…jadi…pacarku? kataku. Sejenak semua terdiam,,akupun menunggu jawaban dari dinda. “Mmm… gimana ya?? Iya deh aku mau jadi pacar kamu”. Akupun terdiam, seakan tak percaya dengan jawabannya itu. “Makasih yah Adinda…???”jawabku.

Dan tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, betapa bahagianya hatiku mendengar jawabannya itu,seakan berada di naungan Syurga. Dan sekarang Cintaku tetap utuh, meski tidak terasa setahun berlalu. I will never stop loving you”Adinda”, dan ku berharap “CINTA”ku ini tetap utuh… Untuk, selamanya…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar